Minggu, 21 Oktober 2012

Ajak Keluarga Memelihara Tradisi Kue Hari Raya


Ajak Keluarga Memelihara Tradisi Kue Hari Raya


Peni Respati, praktisi dan pengajar di komunitas kuliner Natural Cooking Club, memberikan inspirasi memasak kue Lebaran di kegiatan Keju Kraft "Sajikan Kejutan Spesial Ibu di Hari Raya".
KOMPAS.com  - Hari Raya menjadi momen istimewa untuk keluarga, terutama dalam mempererat kebersamaan. Salah satu momen kebersamaan yang bisa diciptakan keluarga adalah melibatkan seluruh anggota keluarga untuk membuat kue Lebaran, termasuk kue-kue kering yang menjadi pilihan favorit menjelang Hari Raya.

Sayangnya, banyak keluarga yang memilih jalan pintas dengan membeli kue kering dari toko, untuk alasan kepraktisan. Kebiasaan membuat kue Lebaran, seperti yang biasa ibu atau nenek lakukan, tak terpelihara. Tradisi membuat kue Lebaran bersama keluarga pun terputus.

Padahal, banyak manfaat yang bisa dirasakan keluarga saat bersama-sama menyiapkan kue, termasuk membuat kue kering yang khas menggunakan resep warisan keluarga. Utamanya, menumbuhkan bonding, dan melestarikan resep warisan keluarga kepada generasi berikutnya.

Devy Yheanne, Head of Corporate Affairs PT Krafts Foods Indonesia mengatakan, berlandaskan realitas inilah Kraft Foods melalui merek Keju Kraft menggelar kegiatan menjelang Idul Fitri 1433 pada 2012 ini dengan rangkaian kegiatan roadshow maupun melalui digital.

Menciptakan sesuatu yang berbeda dan istimewa bersama keluarga menjadi misi utamanya. Bentuknya, Keju Kraft mengajak keluarga Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan Keju Kraft "Sajikan Kejutan Spesial Ibu di Hari Raya".

Kegiatan ini melibatkan praktisi dan pengajar di komunitas kuliner Natural Cooking Club, Peni Respati, yang berbagi pengalaman dan keahlian membuat kue kering untuk merayakan Lebaran.

"Kue kering seperti nastar, kastengels, dan sagu keju, paling digemari saat Lebaran. Satu keluarga bisa memesan lebih dari empat toples, dan terbagi-bagi, baik untuk kue di meja tamu atau kue untuk anak-anak, atau yang dimakan bersama keluarga," tutur Peni kepada Kompas Female, seusai bincang-bincang media bersama Krafts Foods di restoran Kembang Goela, Jakarta, Kamis (31/5/2012).

Alih-alih membeli kue kering, yang akan menguras biaya lebih tinggi, Krafts Foods mengajak keluarga untuk membuat sendiri kue kering Lebaran, dengan variasi atau kreativitas masing-masing untuk mempertahan sekaligus mengembangkan resep peninggalan keluarga dengan kreasi baru. Untuk memberikan inspirasinya, produsen keju ini menghadirkan beberapa pilihan aktivitas untuk keluarga, terutama menyasar ibu muda.

Prita Utami, Senior Brand Manager Cheese, PT Kraft Foods Indonesia, menjelaskan nantinya akan ada Baking Class Roadshow di lima kota, selain kegiatan konsultasi memasak kue di 13 gerai yang disebut Toko Kuejumoo, untuk mengajak keluarga membuat sendiri kue kering Lebaran.

Praktisi kuliner Peni Respati akan terlibat penuh dalam kegiatan ini untuk membantu ibu dan keluarga mencari inspirasi memasak kue. Termasuk dalam berkreasi dengan keju dalam pembuatan kue.

"Kegiatan ini akan melibatkan total 1.000 peserta. Selain bisa mengikuti kelas memasak, ibu muda yang menjadi sasaran kegiatan ini juga bisa mengikuti aktivitas digital. Jika tak sempat mengikuti kegiatan roadshow, siapa pun bisa mengakses website, Facebook, dan Twitter untuk mendapatkan berbagai informasi dan aktivitas digital. Termasuk mengakses video tutorial cara membuat kue kering untuk Lebaran," jelasnya.

Anda pun bisa ikut serta menggali resep warisan keluarga Indonesia dalam membuat kue kering Lebaran, melalui kegiatan ini. Menurut Peni, ia berencana memandu Baking Class sebagai bagian dari roadshow di Solo, 9-10 Juni 2012. Selanjutnya, penulis blog kuliner cakemiracle ini pun terlibat dalam kegiatan serupa di Medan, Semarang, Surabaya, dan Bandung.

Bagi pemula, Anda bisa belajar membuat kue kering dengan panduan pakar. Sementara bagi Anda yang merasa kurang percaya diri membuat kue, kegiatan ini juga bertujuan mendorong kepercayaan diri ibu muda untuk mengasah keterampilannya memasak atau membuat kue.

Hasil akhirnya, kaum ibu mendapatkan inspirasi baru, tradisi keluarga dalam menyiapkan kue Lebaran juga tetap terjaga, dan anak-anak pun dapat merasakan dampak kebersamaan dari kegiatan sederhana di dapur.

Selain menikmati kue sehat dari resep rumahan buatan ibu, anak-anak pun bisa berbangga dengan kreasi keluarganya. Dan yang terpenting dari kegiatan memelihara tradisi ini adalah, anggota keluarga terutama anak-anak akan selalu terkenang dengan kebersamaan yang menjadi memori berharga untuk diceritakan kembali kepada keluarganya kelak saat ia dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar